BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengakui bahwa retribusi
Pemerintah Provinsi Jabar untuk tahun 2012 lalu tidak memenuhi target
yang sudah di tentukan.
“Untuk retribusi setiap tahunnya tidak terlalu besar, tidak mencapai ratusan miliar,” ujar Gubernur, usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Rabu (10/07).
Menurut Gubernur, meski retribusi pada tahun lalu tidak memenuhi target, namun pihaknya tidak mempermasalahkannya dan tidak akan terlalu ngotot untuk meningkatkannya.
“PAD kita tidak hanya dari retribusi saja yang jumlahnya hanya ratusan juta saja, tapi melalui sektor pajak ada kelebihan Rp1,5 triliun bisa menutupi kekurangan target retribusi yang sudah ditentukan,” ucapnya.
Gubernur mengatakan, tidak terpenuhinya retribusi pada tahun 2012 lalu karena pihaknya tidak memaksakan diri agar target tersebut terpenuhi tetapi lebih mementingkan kebutuhan masyarakat.
“Retribusi dari jual bibit ikan contohnya atau benih padi, kalau ga bias dijual kenapa dipaksakan, jadi kita bagikan saja kepada masyarakat, itu lebih baik. Kalaupun dijual paling besar dapat Rp100 juta setahun. Untuk benih padi paling hanya mendapat Rp150-200 juta setahun,” tuturnya.
Gubernur mengakui, dirinya lebih senang jika membagikan benih padi atau bibit ikan dibagikan kepada masyarakat ataupun petani yang tidak mampu untuk membelinya.
“Kita tidak memberikan target kepada Dinas Pertanian untuk mendapatkan retribusi dari hasil penjualan benih. Saya sering memerintahkan untuk membagikan benih kepada masyarakat, karena ini sebagai bentuk keberpihakan kepada mereka,” katanya.
“Untuk retribusi setiap tahunnya tidak terlalu besar, tidak mencapai ratusan miliar,” ujar Gubernur, usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Rabu (10/07).
Menurut Gubernur, meski retribusi pada tahun lalu tidak memenuhi target, namun pihaknya tidak mempermasalahkannya dan tidak akan terlalu ngotot untuk meningkatkannya.
“PAD kita tidak hanya dari retribusi saja yang jumlahnya hanya ratusan juta saja, tapi melalui sektor pajak ada kelebihan Rp1,5 triliun bisa menutupi kekurangan target retribusi yang sudah ditentukan,” ucapnya.
Gubernur mengatakan, tidak terpenuhinya retribusi pada tahun 2012 lalu karena pihaknya tidak memaksakan diri agar target tersebut terpenuhi tetapi lebih mementingkan kebutuhan masyarakat.
“Retribusi dari jual bibit ikan contohnya atau benih padi, kalau ga bias dijual kenapa dipaksakan, jadi kita bagikan saja kepada masyarakat, itu lebih baik. Kalaupun dijual paling besar dapat Rp100 juta setahun. Untuk benih padi paling hanya mendapat Rp150-200 juta setahun,” tuturnya.
Gubernur mengakui, dirinya lebih senang jika membagikan benih padi atau bibit ikan dibagikan kepada masyarakat ataupun petani yang tidak mampu untuk membelinya.
“Kita tidak memberikan target kepada Dinas Pertanian untuk mendapatkan retribusi dari hasil penjualan benih. Saya sering memerintahkan untuk membagikan benih kepada masyarakat, karena ini sebagai bentuk keberpihakan kepada mereka,” katanya.