INILAH.COM, Depok - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan, Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) merupakan pilihan terbaik bagi pemerintah untuk mengatasi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Pemerintah tidak ada pilihan lain untuk menghadapi dampak kenaikan BBM karena untuk memberikan pemberdayaan tidak bisa dirasakan langsung, sedangkan dampak BBM langsung dirasakan," kata Menteri Sosial di Depok, Sabtu.
Menteri Sosial mengatakan hal tersebut saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tapos, Depok sekaligus memberikan bantuan untuk fakir miskin dan dhuafa di daerah tersebut.
Menteri mengakui memang pada dasarnya BLSM tidak mendidik masyarakat untuk mandiri, namun pemerintah tidak mempunyai pilihan lain. Menurutnya butuh satu dana tunai agar mereka bisa bertahan hidup.
Lebih lanjut, Menteri mengatakan agar jangan ada pihak-pihak yang berpikir negatif terhadap kebijakan yang diambil pemerintah dalam rencana memberikan BLSM termasuk dikaitkan dengan kepentingan politik.
"Tidak perlu dikaitkan dengan pemilu atau partai politik, pemilu masih lama. Untuk mengatasi dampak kenaikan BBM itu kewajiban pemerintah. Masyarakat harus berfikir realistis terhadap masalah tersebut," kata Mensos.
Pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi pada 1 April mendatang. Kenaikan BBM diperkirakan akan membawa dampak melambungnya harga-harga barang dan semakin lemahnya daya beli masyarakat.
BLSM akan diberikan sebesar Rp150.000 per rumah tangga dengan sasaran sebanyak 18,5 juta RTS atau 74 juta jiwa selama sembilan bulan.
"Ini jalan terbaik untuk masyarakat dalam mengatasi kenaikan harga BBM. Tidak ada cara lain yang dilakukan pemerintah selain menaikkan harga BBM untuk menjaga APBN tetap stabil," tambahnya.[ito]
sumber: inilah.com