BANDUNG - Masyarakat Jawa Barat untuk tetap tenang tekait rencana
kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang rencananya akan diberlakukan oleh
Pemerintah awal bulan Mei mendatang, demikian dikemukakan Gubernur
Jabar, Ahmad Heryawan, Senin (22/4).
“Saya himbau masyarakat untuk tenang menghadapi rencana kenaikan BBM ini,” ujarnya.
Menurut Gubernur, berdasarkan hasil pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa hari lalu, kenaikan harga BBM harus ditempuh untuk mengurangi beban biaya subsidi.
“Dengan adanya kenaikan BBM ini bisa menghemat APBN hingga 21 triliun,” ucap Guberunur, kepada wartawan.
Gubernur mengatakan, kenaikan BBM ini tidak akan menyusahkan masyarakat, tetapi lebih untuk pemerataan mana yang hak dan tidak atas subsidi BBM,” ujarnya.
Karena menurut gubernur, selama ini subsidi BBM sudah salah sasaran, dimana orang mampu juga banyak yang menikmati subsidi ini, sementara kalangan tidak mampu hanya sedikit yang menikmatinya.
Oleh karenanya gubernur berharap masyarakat dapat memahami rencana kenaikan BBM yang dilakukan dengan dua harga jual dipasaran.
"Rencananya kenaikan BBM Rp 1.500 per literbagi kendaraan pribadi menjadi Rp 6.000 sementara untuk angkutan umum tidak ada kenaikan. Teknisnya masih kita tanggu pusat,” katanya.
“Saya himbau masyarakat untuk tenang menghadapi rencana kenaikan BBM ini,” ujarnya.
Menurut Gubernur, berdasarkan hasil pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa hari lalu, kenaikan harga BBM harus ditempuh untuk mengurangi beban biaya subsidi.
“Dengan adanya kenaikan BBM ini bisa menghemat APBN hingga 21 triliun,” ucap Guberunur, kepada wartawan.
Gubernur mengatakan, kenaikan BBM ini tidak akan menyusahkan masyarakat, tetapi lebih untuk pemerataan mana yang hak dan tidak atas subsidi BBM,” ujarnya.
Karena menurut gubernur, selama ini subsidi BBM sudah salah sasaran, dimana orang mampu juga banyak yang menikmati subsidi ini, sementara kalangan tidak mampu hanya sedikit yang menikmatinya.
Oleh karenanya gubernur berharap masyarakat dapat memahami rencana kenaikan BBM yang dilakukan dengan dua harga jual dipasaran.
"Rencananya kenaikan BBM Rp 1.500 per literbagi kendaraan pribadi menjadi Rp 6.000 sementara untuk angkutan umum tidak ada kenaikan. Teknisnya masih kita tanggu pusat,” katanya.